14 Desember 2009

Lelah

Lelah,
Sendiri ku susun cermin yang retak,
Jatuh tergores pilu,
Berserak dalam padang remang,

Terus lelah,
Menanti mimpi tak pasti,
Merajut harapan kelabu,
Memanjat tebing nafsu,
Ingin pergi tapi tangan terpaku,
Lari maju namun kaki membatu,
Berdiam ragaku membeku,
Hatiku meredup,
Mataku sayu,

Akankah kembali ke sisi Ibu,
Pelita malam dalam kalbu,
Harap tak hilang rasa itu,
Kala kembali dalam terang malam,
Atau pergi dalam pagi suram,

06 Oktober 2009

Duka Terlimbah

Buang limbah mengalir sepanjang mata air
Lewat desa banjir nan penuh getir
Gatal mendekap anak terakhir
Tapi yang ditunjuk hanya nyengir
Tidakkah dengar tangis berdesir?


Tetes air hujan menggenang lautan
Menyibak keruh air polutan
Ikan melayang mati penasaran
Nenek moyang menangis penuh ratapan
Mau hidup apa seharian?


Bila terus begini adanya
Mau kecup apa anak cucu kita
Apa makan duka
Atau minum nestapa
Tidakkah kita ingin dunia bahagia?

02 Agustus 2009

Bersinarlah Bintangku...

Bintangku,
Mengapa matamu meredup,
Tatapanmu kian sayu,
Kemana hilang senyumanmu,
Yang selalu segarkan pagiku,
Yang antarkan tidur manisku,
Akankah kau hilang dalam gelap malam?
Abaikan bulan yang menyinarimu?

Bintangku,
Ku memang tak bisa di sampingmu,
Ku tak bisa menghiburmu,
Ku hanya bersinar,
Namun tak beri kehangatan,
Ku hanya mendampingi,
Namun tak menjadi nyata,

Bintangku,
Tampakkanlah sinarmu,
Percikkan binar semangatmu,
Tunjukkan pada jagad raya,
Bahwa kau ada,
Bahwa kau masih di sana,

16 Juli 2009

Kasih Teruntuk Bintang

Damaikan selalu hati ini
Seorang pujangga malam
Hangatkan hari sepiku
Yang dahulu kian membeku

Sambut pagi cerahku
Temani siang terangku
Antarkan setiap tidurku
Bahagiakan saat sedihku
Ingatkan saat salahku

Dialah bintang biruku
Yang selalu ada disisiku
Bersama arungi samudra kasih
Bahagiakan rasa terkasih
Hanya inilah ku dapat kasihkan
Terima kasih untuk yang kukasih,
Bintang kekasihku...

13 Juli 2009

Yang ku rasa hari ini:

Sedih,
Muram,
Sakit,
Mual,
Sepi,
Kangen..

11 Juni 2009

Dua Hari Penantian

Gelitik kecil meresahkan raga
Dalam penantian yang tertunda
Enam musim tlah berakhir
Lewati tawa maupun nestapa
Akankah terhenti atau terus berlari?

Ku ingin terus berlari
Lewati segala rintang melintang
Mengejar segala cinta dan mimpi
Izinkan aku Oh Tuhan
Beri hamba kesempatan

Dua hari tiada lama
Meski ragu tapi percaya
Hanya doa yang kan membawa
Raga dan segala cita
Biarlah waktu yang berkata

04 Juni 2009

Bila Hilang, Muram..

Malam ini tak pejam mata Bulan
Hati tak tenang bukan kepalang
Terombang ambing terbuai lautan
Bagai kerang terhempas gelombang
Mungkin akan terpejam Bulan
Bila kalanya rindu kan datang

Tak sebatang Bulan menerawang
Dalam malam berawan hitam
Tak nampak harum senyum Bintang
Meski rindu kan tetap muram
Kan tertunggu bilang tenang
Meski mata kian terpejam

Dengarlah Bulan semakin sumbang
Tangga nada kembali bungkam
Nyanyiannya tak jua terang
Kian malam kian bergumam
Bila hilang..
Maka muram..

03 Juni 2009

Balada Gosip Hewani

Kemarin semut mengikik gelitik
Dengar kuda cerita menggoda
Katanya kambing selingkuh dengan kera
Heranlah semut sambil kembali terkikik
Terbersit membukti gosip yang aduhai
Lalu tak berapa lama
Semut tibalah pada kambing
Mbing, katanya
Apakah kau mendua pada kera kerontang?
Tanya semut mengikik
Kambinglah kagetnya
Ditendanglah semutnya
Hingga lepaslah kupingnya
Tak bisalah dengar lagi cerita dusta
Perselingkuhan antara kambing pada kera
Makanya, kata si kambing pada pembaca
Andaikan kuda menggonggong janganlah hirau keberadaannya

30 Mei 2009

Bulan Dua Kenal Dia

Dialah sepercik cahaya
Birulah nampaknya
Berkerlip jauh di angkasa
Dalam bimasakti berlaga

Pucuk bulan tiba
Bulan dua Bulan kenal dia
Tanpa makan basi minum basa
Ada kurasa permata di ujung mata

Dalam lubuk bercita
Dalam hati berangan
Dalam pikir bersuka
Dalam harap Bulan

Tidak sehalus sutra
Tidak semanis gula
Tidak sekokoh tembok cina
Tapi ku cinta Dia..

22 Mei 2009

Pulang ke Kota Kecil Rumahku

Kala itu matahari kembali kan pulang. Aku memandang semburat sinar merona merah di balik perbukitan tua. Burung-burung pipit hendaklah kembali ke sarang. Terbang melayang di atas kepalaku. Ayam hitam mulai menutup kandang. Menutup hari dengan sepiring jagung kering. Jalanan mulai kosong dan renggang. Hanya derap langkah rodaku yang terdengar menggema mengusik pepohonan sepi. Angin berlumur debu menari bersama daun kering menyapu pandanganku. Sesaat menampar pipiku halus namun menusuk mataku perih. Harum aroma jahe membumbung saat ku lalui bangunan tua nan legam. Asap dimana-mana namun pekerja tetap setia pada sang gulali penyambung nyawa. Pabrik permen jahe itu tetap meroda meski malam kan tiba. Masih ku pacu laju kendaraanku pelan. Ingin ku nikmati sore nan syahdu di kota nan kecil ini. Perumahan mungil semi modern berjajar di sela rumah-rumah nan renta. Seolah ingin tunjukkan, "Lihat! Aku dapat hidup di hamparan rumah tua ini!". Di hadapannya berdiri rumah sakit tua yang sepi. Kolamnya kering, catnya mengelupas, bahkan gerbangnya tertutup sebelah. Satu dua motor tampak terpaku di tempat parkir yang berdebu. Hanya lampu jalan putih terang yang seolah hidup disana. Menerangi sebagian jalan yang buta. Rumah sakit itu terus begadang, karena banyak orang menggantungkan hidup disana.
Jalan lurus menanjak menantangku di depan mata. Ku masukkan gigi dua agar kuat sampai di atas sana. Di sebelah kiri ku lihat pak tua berjenggot lebat tengah memandangku tajam. Bukan, bukan memandangku, namun mencari sesuap nasi di jalanan sepi. Tukang ojek bersama motor tuanya itu mengamati jalanan yang renggang hendak mencari penumpang yang akan memberi keluarganya kehidupan. Hidupnya pastilah tidak semudah anggukan ramahnya pada setiap orang yang ia pandang. Malam menjelang, namun ia masih bekerja.
Tak jauh, hamparan sawah nan hijau serasa meliuk-liuk seiring laju angin nan syahdu. Tiba-tiba seorang nenek renta tengah menyeberang jalan tanpa menoleh kanan kiri. Ku hanya amati dia. Tak tega menyalahkannya atas apa yang telah ia perbuat. Jalannya yang pincang tak hiraukan beban di pundaknya yang berat. 10, 20, mungkin 30 kilogram beban yang ia pikul. Ya, mungkin rumput dan sabit adalah teman hidupnya. Nenek tua pulang membawa kabar gembira pada anak cucunya. "Lihat, nenek dapat banyak rumput untuk kambing kita". Begitu pikirku.
Perjalanan pulang saat itu sedikit memberiku ilham. Betapa keras perjuangan orang tua kita demi sesuap nasi pengganjal nyawa. Keikhlasanlah yang mereka miliki untuk menghidupi kita, buah hati mereka. Hendak ku meneteskan air mata. Mengapa aku sering lupa, pada perjuangan mereka. Bodohnya aku yang masih muda ini. Harusnya aku belajar lebih keras paling tidak untuk membahagiakan mereka.
Terus aku melenggang kangkung dalam satu kilometer jalan menuju rumahku. Aku bagai melaju di gurun dingin yang gelap. Tiada seorangpun teman bersama. Hanya dua roda yang setia. Bersama desiran angin yang berdansa. Tak sabar aku pulang ke dambaan keluarga. Ku percepat laju rodaku. Hingga sampai di sebuah gapura nan bercahaya. Meski rumput liar menggerogoti fondasinya, namun tetap berdiri kokoh menantang jalan raya. Ku sikukan rodaku, berbelok tajam ke arah kanan. Ku lewati gang aspal yang mulai gelap. Senyum tetangga menghangatkan badanku yang membeku karena udara jalanan. Tawa riang anak kecil bercanda gurau di perempatan gang yang menyilaukan. Akhirnya tibalah aku di sebuah rumah kecil yang begitu hangat. Beringin tua kecil di hadapannya mengingatkanku pada masa kecilku di rumah ini. Pagar hijaunya menyegarkan pikiranku. Semerbak wangi lavender mengharumkan penciumanku. Liuk tanaman yang mengelilingi rumah serasa menyambutku bahagia. Lampu neon yang tua itu baru saja ibu hidupkan saat ku tiba di muka rumah. Ku matikan mesin rodaku. Ku sandarkan ia di atas paving merah muda nan kian menghitam. Di muka rumah nampak senyum hangat adikku menyapaku rindu. Tawa tengilnya menghilangkan segala dahaga. Di ruang tamu, sapa orang tuaku meruntuhkan segala kecapaian yang ku bawa usai menuntut ilmu. Hanya bahagia yang kurasa saat itu. Akhirnya aku tiba ke rumahku yang hangat akan kasih sayang, sebuah keluarga besar nan bahagia. Di dalam rumah kecil yang damai. Selamanya...

21 Mei 2009

Dua Belas Aku Terjaga

Malam nan sepi sendu
Tak dapat pejamkan aku
Dua bola mata nan sayu
Basah akan kisah haru
Resah akan harap palsu

Kupandang silau di tengah ruang
Dengan tatap hampa aku bersidang
Hanyut kah dalam kasih yang rindang
Atau tenggelam kah dalam cinta bersendang
Kepada sayang aku telah meradang

Dua belas aku terjaga
Masihlah lelap tak bisa
Pikirku padamu tak juga sirna
Meski kututup bingkai lama
Hinggap kembali di alam maya

20 Mei 2009

Pintaku Pada-Nya

Ya Allah,,
Jagalah dia..
Biarkan sinarnya selalu terangi angkasa. Berikan sepercik warna antara kehampaan malam. Tebarkan kebahagiaan antara lautan bintang. Sisipkan sepenggal senyuman lirih di kesunyian.

Jagalah dia yang mungkin rapuh. Oleh keraguan atau keputusasaan. Berikan hanya orbit-Mu yang terindah. Jangan putuskan jalannya yang silau. Ku hanya ingin ia selalu bahagia. Meski entah kami tak bisa bersama.

Jagalah dia, pelita petang nan benderang. Hangatkan jiwa kala datang kebekuan. Nyanyikan melodi riang kala terdiam. Beri keteduhan kala tersilaukan dunia.

Jagalah dia, pintaku pada-Mu yang hanya bisa kuberikan, Kepada dia, dia yang aku sayang...

14 Mei 2009

Dua Kawan Lama

Dua kawan lama
Tak bercakap lama
Dua waktu lama
Hilang pun lama
Lupa pun lama
Risau pun lama
Sedih pun lama
Namun canda lama
Senang pun lama
Bahagia pun lama
Curahan hati lama
Biarpun telah lama
Tapi cinta lama
Dua kawan lama
Datang tak lama
Di hati lama
Selalu selamanya lama

10 Mei 2009

Sinar Bulan Untuk Bintang

Hinggap dalam gelap malam
Awan hitam nan kelam
Selimuti raga bintangku hingga karam
Dalam keputusasaan bersuram

Ingin ku bulan terangi engkau yang jatuh
Pancarkan sinar kasih tanpa keruh
Harap ragamu kan sembuh
Meski ku tahu sinarku rapuh

Ingin ku bulan rawat semua luka
Agar kau bintang tak kembali duka
Taburkan segala sinar yang ku punya
Semoga awan hitam tak kawal raga

08 Mei 2009

Memandang Lebih Luas

Sudah sebulan ini aku tak lagi menulis di blogku. Blog yang sepi karena aku hanya suka menulis dan tidak suka menjelajah blog orang lain. Bukan tidak suka, tapi tidak ada waktu.

Tidak tahu kenapa, mungkin UAN telah menahan mood-ku untuk menulis belakangan ini. Stress atau apalah namanya, selama sebulan ini jujur aku merasa tertekan. Capek bercampur muak setiap hari mengerjakan soal-soal yang bisa dikatakan tidak rasional di mataku. Kenapa semua soal harus memakai rumus sedangkan hidup kita bisa mengalir dengan refleks tanpa rumus matematis. Haha! Jangan anggap kata-kataku yang tadi itu dengan serius. Itu hanya pikiran kolot tentang hidup ini karena aku memang sedang frustasi. Sesungguhnya rumus itu diciptakan agar segala yang ada di hidup ini lebih teratur dan terencana.

Aku memang tak begitu suka menghafal rumus, tapi IPA memang pilihanku sejak masuk SMA. Aku harus konsekuen dengan pilihanku. Pikiranku masih awam waktu memilih jurusan. Selain dorongan orang tua, dulu aku memang ingin kuliah di prodi IPA. Siapa sih yan tidak bangga menduduki kelas IPA di SMA? Orang-orang pada umumnya berfikir anak IPA itu pintar dan bisa dikatakan cerdas. Bangga memang meski pikiran ini agak tertekan karena IPA. Semua menganggap kau cerdas karena masuk IPA. I don't think so,, tidak semua anak ipa pintar. Aku mungkin segelintir orang "bejo" di antara orang pintar, hehe. Dan aku senang dengan hal itu. Mungkin ini adalah jalan takdir yang Allah berikan padaku. Just positive thinking guys! Dan bagi yang benar-benar ingin masuk IPA, belajarlah yang keras karena IPA tak mudah (aku pernah merasakan). Dan yang ingin masuk ke IPA tapi belum tersampaikan hasratnya, jangan menyerah, waktu selalu mengalir guys, jadi jangan berhenti sampai di situ saja. Menanam sesuatu pasti akan membuahkan hasil daripada meratapi kegagalan.

Tapi waktu memang bisa merubah segalanya. Aku lebih tertarik ke ilmu sosial. Kebiasaanku menulis dan membaca berita membuka pikiranku. Ternyata dunia ini luas juga, tak hanya Ilmu pengetahuan alam saja yang dibutuhkan di dunia kerja saat ini. Berpikir lebih luas adalah jalan terbaik untuk meraih keberhasilan. Aku selalu percaya kata-kata itu. Work hard and always trust to God!

21 April 2009

Mengapa?

Mengapa?
Saat ku coba pergi dia slalu kembali..
Mengapa?
Saat ku coba lupakn dia slalu terbayang..
Mengapa?
Saat ku coba sembunyi dia selalu temukan..
Mengapa?
Saat ku hindari dia slalu mendekati..
Mengapa?
Ku selalu lari dari kenyataan bahwa ku masih menunggunya..
Mengapa? Mengapa?!
Adakah yang bisa menjawab?!?

07 April 2009

Bintang Biru

Dulu,,
Aku adalah bulan, yang kesepian di atas bumi nan terang. Aku adalah bulan yang kedinginan di atas hembusan angin malam. Aku adalah bulan yang tegar di atas taburan bintang.

Namun jenuh aku berdiri sendiri. Hendak ku cari teman antara sepi. Ku cari teman penghangat jiwa. Dialah bintang penjaga malam.

Lama ku cari, ku bertemu Sang Bintang Kejora. Bertegur sapa, saling canda, namun banyak salah ku dapat. Ku tak tepat mendapat tempat. Kadang kata penghancur segala jabat. Aku memang takut kehilangan sahabat, namun kepercayaanku sulit ia rawat. Meski ku curahkan segala harap pada Bintang Kejoraku, hanya sia-sia ku genggam. Runtuh segala harapan semu itu. Terbang bersama dinginnya jagad raya.

Kembali ku tunggu bintang yang baru. Meski ku ragu dapat gantikan Bintang Kejoraku.
.
.
.
Kini,,
.
.
.
Aku adalah bulan,
Ku temukan!! Bintang yang selama ini ku cari.. Bintang yang kini kan mengisi malam gelapku. Bintang yang ternyata sangat dekat, namun ku tak sadari keberadaannya. Bodoh! Ia yang slalu beri penerangan. Berikan kehangatan pada hati yang membeku karena dingin segala ragu. Ia yang beri jalan maya antara kenyataan. Ternyata segala perhatian adalah wujud penantian. Maaf aku tak menyadari, betapa hangat sinarmu yang lembut.
Meski kau tak sebenderang Bintang Kejoraku, namun sinar biru kelembutanmu tlah membuka hatiku.. Terima kasih Bintang Biruku,,
Kau adalah sahabat terbaikku...

25 Maret 2009

Selamat Ulang Tahun Ibu....

25 Maret 2009,
Engkau terjaga pukul tiga,
Gemericik air basuh seluruh wudhu,
Dengan senyum hangatmu berjalan ke tempat sujud,
Kau bentangkan kain putih penuh renda,
Dilekatkan pada tubuhmu nan tegar,
Hadapkan seluruh pandang ke barat,

Allahuakbar..
Lembut kau lantunkan takbir,
Namun menggema di seluruh ruang,
Khusyu' kau terbangkan ayat-ayat-Nya,
Kau masih tersenyum Ibu,

Pukul tiga lebih lima kau bersujud,
Peluh air mata bercucuran,
Membasahi seluruh pipi putih nan sejuk,
Syukur dan haru kau rasakan,

Tiga lebih sepuluh,
Kau usap air mata bening itu,
Kau tarik nafas panjang,
Beban serasa kau luapkan bersama laju angin yang kau hembuskan,
Doa-doa kau panjatkan,
Dengan ikhlas dan sabar,

25 Maret kau berulang tahun,
Selalu kau ucap syukur pada Sang Pencipta,
Pukul tiga adalah saksi buta,
Sujud engkau tiap pagi pada Maha Kuasa,

Aku pun meneteskan haru air mata,
Wahai ibuku tercinta,
Tlah kau berikan semua padaku,
Cinta, kasih, doa,
Tanpa doamu,aku tak bisa menggapai seluruh angan,
Hanya sepenggal puisi tentangmu yang bisa ku persembahkan,
Wujud segala kagum sekaligus cinta,
Ku harap kau selalu ada,
Dalam setiap suka duka,

Selamat ulang tahun Ibuku tercinta.....

21 Maret 2009

Melangkah Pergi

Aku merasa muak. Muak untuk memikirkannya. Muak untuk selalu menantinya. Muak memendam perasaan di hati. Kadang hati juga merasa lelah selalu menunggu. Meski dulu hatiku sangat kebal untuk menunggu sang bintang. Kini dinding yang dahulu mengurung hatiku mulai runtuh. Dinding yang dahulu menjaga hati agar slalu setia. Dinding yang tebalnya melebihi tembok cina. Dinding yang terbuat dari bongkahan kepercayaan. Satu, dua, tiga, empat, hampir tak bersisa. Kini dinding itu masih ada, tapi rapuh. Ucap selamat tinggal akan hancurkan dinding itu. Hancur lebur...
Kadang kaki berat tuk melangkah. Melangkah pergi dari masa laluku. Meski berat, kini mulai ku tuntun. Langkahku yang dulu berat, kini berangsur ringan. Meski langkahku lambat, tapi ku mulai tinggalkan masa laluku. Melangkah menjauh. Meski air mata membanciri pipiku. Membanjiri seluruh hatiku. Membanjiri langit malam. Meluap bersama kesedihan. Terbang ke angkasa. Terbang bersama segala harapan.
Terbang membawa seluruh cinta.
Aku terdiam terpaku di malam kelabu. Kini tak ku miliki apapun. Segalanya tlah runtuh. Bukan ringan kudapat, namun penyesalan. Membebaniku hingga urat nadiku. Bukan sesal ku mencintaimu. Senang ku mengenalmu. Meski tak lama. Kau tlah bagikan segala nasehat. Kau berikan berjuta tawa. Kau hadiahkan lautan kasih. Bahkan harum mawar di pagi hari kau kalahkan dengan sapamu yang lembut.
Wahai bintang pangeran malam.. Terima kasih kau tlah ajarkanku bagaimana mengasihi seseorang..
Kini ku belajar, bahwa cinta memang bukan segalanya. Meski kita tak bisa hidup tanpa cinta.. Janganlah coba tinggalkan cinta bila hati belum berkata tinggalkan, dan tinggalkan cinta itu bila hati tlah berkata tinggalkan... Percayalah pada hati, karena pada dasarnya hati kita lebih cerdas daripada akal pikiran kita......

16 Maret 2009

Pagi Sawah Tua Tani

Surya merangkak beradu biru
Ikuti putih lirih awan tertatih
Tangis malam terhapus gugus
Sunyi angin berhembus dingin
Pipit berdecit antara semak retak
Menggertak katak seruak sunyi
Sungguh muncul hari dari kiri

Alir air mendesir lahan getir
Sang dewi lambaikan tangan gemulai
Jagung melambung sumbangkan bulir
Harta terpendam paksa keluar
Tarian sawah membuai

Tua tani tiba menuntun nyawa
Duduklah matang di sudut-sudut
Hisap ia emas hijau kota bersenyum
Nyawa tumbuk batu hitam legam
Senyum santun tak hirau sungut semut
Kaki-kaki maya saksi buta
Hidup keriput menyambut kusut

09 Maret 2009

Cuplikan Lagu yang Membangunkanku

Lagu yang sangat aku cintai...



Lyrics

Dag dig dug di tengah malam..

Sabtu 7 maret 2009, hari itu aku bangun pukul 00.30.. Waker hpQ berdering diantara kesunyian, dingin, hanya hembusan angin malam kecil yang melewati ventilasi kamarku, temani aku. Ia mengusap keningku. Lembut namun menusuk.
Perlahan ku buka kelopak mataku. Bongkahan sinar putih mulai berusaha masuk menjejali pupil mataku. Kedip-kedip kelopak mataku mulai berusaha membangunkan mata sayupku. Hingga akhirnya separuh bola mataku mulai berakomodasi maksimum. Jarum jam teman hidupku telah bangun terlebih dahulu. Tak mau ia lewatkan saat-saat bersejarah dalam hidupku. Suara jarum jam yang berwarna merah bergerak dengan tempo yang sama. Cik cik cik cik cik... Berikan semangat pada sanubariku.
Alarm HPku masih berdering. Suara Jason Mraz yang menyanyikan lagu I'M YOURS menari-nari di atas gendang telingaku.. Tepat saat syair "Before the cool done run out, I'll be giving it my bestest...,,.." Aku langsung terjaga. Kusibakkan selimut hijau biruku. Ku raih HP hitamku. Masih memancarkan sinarnya. Langsung ku tekan tombol penunjuk -off-. Hilanglah suara Jasonku..
Mulai ku jelajahi dunia maya untuk mencari kepastian. Lewat Opera Mini lah aku tau hasilnya. Hasil test-ku minggu lalu. Test menuju perguruan tinggi..
Mulai ku tulis alamat web dalam OM-ku. um."xxx".ac.id.
Loading... Lama sekali.. Jantungku berdegub sangat kencang. Serasa mau copot. 25kb, 35kb, 80kb, 120kb... Mulailah muncul halaman yang ku tunggu..
Lalu ku klik pada pengumuman hasil test...kembali loading,namun sekarang tak begitu lama. Di halaman ini aku harus mengisikan no.test-ku. Aku terdiam. Aku lupa. Tapi untung aku masih menyimpan kartu testku. Ku masukkan.. 3910100xxx.. Seperti nomor undian saja..
Ku lanjutkan. Klik lagi -lanjutkan- dan kembali loading. Kali ini tak tanggung-tanggung. Hampir 3 menit ku tunggu. Aku tak berani menghentikan lajunya. Dig dag dug dag dig... Takut.. Ku lantunkan takbir.. Allahuakbar!
Mulai tampak halaman yang ku tunggu, nampaklah hasilnya..
No peserta: 39101xxxxx
Nama: Dian Kurniasari
Jurusan: Ilmu Komunikasi
Fakultas: Isipol
Selamat! Anda telah lolos test tertulis........
ALHAMDULILLAH...
Ya Allah.. Engkau sungguh Maha Besar.. Langsung ku bersujud di hadapan-Nya.. Ya Allah, terima kasih telah kau berikan kesempatan padaku.
Aku berjanji akan berusaha keras agar lulus test wawancara..
Doakan aku teman-teman.....

06 Maret 2009

Bintangku? Sungguh kau inspirasiku...

Sesaat ku coba lupakan bayangmu.. Hampa rasa hati ini. Tiada cahaya kecil penerang jiwa. Tiada bisik kecil kata cinta. Tangis sendu teman malam buta. Berat ku cabut akar-akar yang telah kau tanam. Taukah kau? Ku cabut satu akar, bagai tertusuk jutaan duri di hati.

Kini hatiku kosong. Tak berisi. Akar-akar itu telah terbang. Terbang bersama tetes air mata di pipi. Kini hanya ada goresan luka. Begitu dalam. Sedalam laut atlantik.

Namun mengapa? Tanganku berhenti goreskan kata-kata. Ku tak lagi bisa nyanyikan suara hatiku. Karena kosong. Karena hampa. Ku tak lagi punya inspirasi.

Mungkin masih ada butir kecil biji cinta di hati ini. Biji cinta yang kau tinggalkan.. Namun ku yakin, ia tak kan tumbuh, sampai sang bintang kejora menyiramnya.

02 Maret 2009

Motifasi Baru

Kemaren,, tepatnya minggu lalu tapi lupa hari apa ya? Ceritanya aq curhat ama temenku..
Biasa, curhat tentang someone.. Aku bilang kalo aku tuh dah capek banget nungguin "si dia", ya abisnya ga ada harapan juga. Jadi aku dah so tired to wait him anymore deh pokoknya..!
Awalnya temenku kliatan antusias banget ndengerin critaku, eh tp lama klamaan matanya mulai sayup2 kayak bohlam 5 watt gitu deh! Payah payah..
Akhirnya, karena aku juga dah ga tega ama temenku itu, akhirnya aku langsung minta solusinya aja deh!
Aku kira dia mau jawab dengan lembut dan penuh kebijaksanaan, eh, tp, DhUAg! Dipukulnya meja, temenku langsung melototiku, terus ketawa keras banget. Aku yang ngeliat malah illfeel sendiri + kaget sekaget kagetnya kaget.. Trus, disela-sela ketawa2nya (masih ketawa) di bilang, kata-kata yang kini memotifasiku. "Mending kamu untuk sementara lupain dia dulu, hahaha, kan kamu juga mesti belajar, hahaha, mau ujian kan, hahaha, toh kalo jodoh juga ga mungkin kemana-mana.. Hahaha!"
Masih kaget n keheranan, aku coba tela'an kata2 temenku tadi.. Aku pikir kata-kata temenku tadi ada benernya juga. Aku kan dah mau ujian, ngapain juga mikir hal gituan? Mending juga mikir "Mas Tri"! Alias "mas Trigonometri"! Haha! Kalo ga ama "mas Integral", "kak Pertidaksamaan kuadrat", "kak Limit fungsi", ato malah "mas Einstein" ama "mas Faraday".. Waduh.. Banyak banget tuh gebetanku..
Dan mungkin sekarang, aku lagi mulai lupain "si dia".. Meski susah banget, tapi aku cobain terus! Kata temenku yang rada stresss (ngapain aku tanya ke dia ya??), cara nglupain seseorang tuh dengan nabrakin kepala ke tembok yang dari baja,, tambah lupa lagi kalo jatoh dari tebing yang tingginya se-tugu monas.. Thanks banget dah ngasih saran, meskipun sarannya ngejerumusin aku ke lembah kenistaan. Akhirnya ku urungkan niat buat ngelakuin itu, hehe,, masih inget akherat gitu loh..!!
Sampai detik ini, aku hampir ga bisa sedetikpun melepaskan dia dari hatiku (owh so sad...). Ya udah deh.. Let it flow aja lah! Toh semua udah di garis-in semua ama Yang Maha Pengasih.. ;-) bener ga?? Hehe,,

26 Februari 2009

Di Sini Menunggu Jawabmu

Aku disini..
Menanti sebuah jawaban
Akan sebuah kepastian
Meski tak pasti

Aku masih disini..
Masih menanti jawaban
Akan sebuah pertanyaan
Walau kau tak jawab

Aku akan tetap disini..
Masih selalu menanti jawaban
Akan sebuah harapan
Meski harap kan hati jauh

Aku akan selalu dan pasti disini..
Hingga keringnya air mata
Hingga perihnya derita
Hingga kau beri jawaban
Ya atau tidak..

22 Februari 2009

Menanti

Suatu hal yang melelahkan..
Lelah bila selalu menangis..
Lelah bila tak bisa bersabar..
Lelah bila hati selalu gundah..

Suatu hal yang menyenangkan..
Senang bila selalu tersenyum..
Senang bila slalu bersabar..
Senang bila hati kan tabah..

Senyumlah diantara penantian..
Walau itu menyakitkan..

20 Februari 2009

Lagu.. Lagu..

Lagu..
Siapa sih yang ga tau lagu? Lagu adalah kumpulan kata2 membentuk syair yang sepadan dan memiliki melodi untuk dinyanyikan.. (Hehe.. Menurutku cieh..) Sejak awal abad 20 ini, industri permusikan dan perlaguan Indonesia maju sangat pesat.. Bagai kilat di hujan lebat, masyarakat yang membutuh kan hiburan langsung menyambut dengan baik ratusan lagu2 yang diciptakan ratusan musisi Indonesia..
Kini, di tiap tahunnya, tak kurang ribuan lagu ciptaan anak negri memadati tangga lagu hit nasional.. Mulai dari musik pop yang lembut, hingga musik rock yang bikin jingkrak2..
Musik menjadi kebutuhan sehari2.. Sebagai penghilang rasa sedih atau gundah, bahkan sebagai pengingat kenangan masa lalu.. Yah,emang saking banyaknya lagu, sampe ceritanya jadi mirip ama cerita hidup kita kali ya?
Yang membuat sebuah lagu menjadi sangat indah pada umumnya adalah melodi yang selaras dengan syairnya, namun, musik tanpa syair yang indah juga tak mungkin menghasilkan lagu yang indah. Syair sendiri sebenarnya adalah berbait-bait puisi yang memiliki cerita.. Maknanya ada yang langsung bisa kita pahami, namun ada pula yang maknanya begitu mendalam sehingga kita harus berfikir keras untuk memahami lagu itu.
Tapi buat lagu tuh susah banget looh.. Jadi, marilah kita cintai produk dalam negri.. Hindari kaset + CD bajakan.. Dan stop global warming! Hahaha! Waduh.. Makin gag nyambung nih aku!

18 Februari 2009

Dua

Kala bulan dua bermuka
Pandang dua bintang berbeda
Sakit dua bila dikata
Bulan tlah dua terbelah

Kala bintang dua memandang
Bintang tak hirau dua di sebrang
Sedih dua hanya memandang
Senang dua bila tak pandang

Dua bulan dua bintang
Bulan dua bila bintang dua
Tak dua pandang dua
Tutup dua muka dua

17 Februari 2009

Inspirasi....!

Aku butuh inspirasi..! Bintangku.. Beri aq inspirasi..!

Padahal biasanya inspirasiQ bisa tiba2 nongol dimana aja and kapan aja loh!! Bisa pas aq makan, lagi jalan, ato bisa jg waktu nglamun.. Tiba2 mak bedundhuk aja! Kaya hujan di siang bolong! Inspirasiku mengagetkan seluruh penjuru tubuhQ! Syaraf sensorikQ menangkap getaran cahaya terang di otakQ,, dan langsung saja syaraf motorikQ menggerakkan tanganQ untuk menari-nari di atas lembaran kertas.. Goresan2 pena mulai melukis sebuah gambaran abstrak cahaya di otakQ.. Entahlah.. Itu muncul begitu saja..
Sungguh peristiwa biologis yg sangat indah!
Tapi,, knapa ya? Blakangan ni kog aq jarang dapet inspirasi??? Apa karena aq kbanyakan kerjaan ya??
Ato krna skg lg musim ujan?? Kan bintang ga bisa keliatan.. Ketutup awan mendung mulu cie..!?!
AaarrRRrgghh!!

15 Februari 2009

UAN??

Owh,, tidak...
Tau ga? UAN tinggal 64 hari lg.. Apa yg mzty qu lakuin?? (Belajar lah!)

Sapa aja mzty tau kalo UAN d negara tercinta qta ini, Indonesia Raya, menentukan semuanya.. Coba bayangin btapa berat beban yg qta tanggung, qta junjung dan qta angkat.. (Berrrat banggettt..!) Bayangin aja,dari kurang lbh qta jalanin 12 tahun mengenyam pendidikan resmi di sekolah negri.. Hanya dalam waktu 5 hari masa depan qta d tentukan.. Kalo qta berhasil melaluinya,,sungguh hal yg sangat menggembirakan.. Tapi, kalo gagal?? Hancur sudah..

Wahai pemerintah.. Bagaimana kalau yang nentuin kelulusan tuh sekolah masing2 aja? Coba pikir, perjuangan 3 tahun di SMA, yang nentuin kelulusan tuh orang yang sama skali gag tau perjuangan2 beratnya mencari nilai di kelas.. Huffttt.... (Jd emosi neeh)

Dengarkan jeritan hatiQu wahai pemerintah...!

14 Februari 2009

BALAP..!!

kmeren aq dikata-katain orang..!! dbilank aQ ga punya mata lah,, padahal keliatan banget mataQ ada 2, gedhe lg! (cuz saking jengkelnya jd melotot mpe mataQ mw copot)
dbilang mata di dengkul lah.. eh, yang di dengkul mah adanya otakQ!! haha!!
waduh... dasar cowo nyebelin..!
heh..!! kalo km org yg kmaren hampir nabrak aQ,, sadar donk..!!

Quw cuma mw ingetin,, kalo lg di pertigaan, ato perempatan jalan gt deh,, mbok ya pelan2.. pengennya jadi pembalap ya..?? ya kalo mw ngebut jangan di jalan gedhe yang org laen bisa kena tragedi juga..!! kalo mau ngebut di sawah kek ato di lapangan sepak bola yang sepi.. huft.. bikin kesel adja..!!

Buat kamuw-kamuw-kamuw juga yang hobinya balap (sama jg sih ma aQ),, marilah salurkan hobi balap kamu di jalur iank positip.. ndaftar ke turnamen kek, kan lumayan dapet duit... hehe... ntar kalo duitnya ga dipake di kasih ke aq jg gapapa.. hehe.. kami menampung segala dana untuk kepentingan pribadi..

marilah Qta mematuhi semua peraturan lalulintas..!! karena nyawamu adalah taruhannya..!! hahahahahaha!!! (tertawa ala mbah dukun)

12 Februari 2009

Bintang Pulang

Bintang..
Bintang..
Bintang..

Betapa senang..
Bulan rasa riang..
Bila bintang kembali pulang..
Bintang pulang ke hati bulan..

Bintang..
Bintang..
Bintang..

Sapamu bak air penyegar kalbu..
Semburat sinarmu silaukan mata haru..
Secangkir kasih harap palsu..
Sesal akhir pikirku..

Bintang..
Bintang..
Bintang..

Tetaplah dampingi bulan..
Tunggu bulan terbang..
Terbang untuk bintang kesepian..
Tunggu bulan,, walau tak sungkan..

26 Januari 2009

Buat novel? Knapa engga?

Hey.. Hey..
Dian bertanya,"Mnurut kalian mbuat novel tuh gampang ga sih??"
Kalian menjawab,"Ya gampang2 susah sih! Emang knapa dii??"
Gini,,aqu dah luamaaa bgt pengen buat novel.. Tapi hasilnya,aq br bs nulis krg lbh 3halaman hvs.. Padahal idenya uda seabreg2 neh di kpalaQ! Sampe mau tumpah ke luar!
Ati2,kalo dijalan2 kamu ada hamburan otak,mungkin aja ntu sbagian kecil dari ide2Q.. Hehe..
Novel itu ku buat untuk ngungkapin semua isi hatiku.. Pas aq seneng, sedih, jatuh cinta, bunuh orang (biar kliatan rada beda ama novel laen), ah, pokoknya buanyak deh!
Ya,kbanyakan aq nyontek sih,, tp nyontek dari buku diaryQ.. Hehe! Qu jamin deh smua isinya original, mengharukan skaligus lucu! Kalo uda jadi bakalan aq kabarin kog..
Sekilas critanya gini..
Aku adalah seorang cewe SMA yg lagi berusaha nglupain cowonya (ceritanya sih cowo ntu calon mantan pacarQu,hehe.. Calon kog udah mantan).. Suatu saat,di pagi yg amat cerah, Aku ketemu ama cowo laen yg belum pernah ktemu sblumnya,tp entah knapa Aku ngerasa uda kenal bgt ama org itu.. Apa lagi tiap hari Aku liat tuh cowo,krn TERNYATA, dia tuh satu SMA ma aq!
Haha! Ceritanya berlanjut terus loh! Jangan lupa beli.. Tersedia di toko buku terdekat! (Stengah taun-an lagi lah!)hehehehe..
Kira2 bintangku bakalan baca gag ya?? Aq sih ga berharap banyak, tp yg penting aq dah usaha..!! (Aq dah gila kali ya??)

24 Januari 2009

Bodoh Takut

Hari ini aq merasa bodoh...
Aku tak berani memandangnya..

Bintangku,,
Aku benar-benar takut memandangmu..

23 Januari 2009

Curhat tentang penyakitQ..

Entah kenapa, bintangku tak segera kunjungi blogKu ini.. Tlah lama ku tunggu engkau bintangku...
Daripada bosen liat puisi2 indah tapi super gombal punyaQ, mending aq curhat aja ah..!
Aq tanya donk, Gimana sih caranya bisa nglupain cinta?
Soalnya aq uda berusaha bgt buat lupain,tapi gimanapun juga wabah cinta ntu membayangiQ teruz!
Gini critanya, 2 tahun yg lalu aq kena penyakit itu,, namanya Lactobasilove rizocinta.. Saat itu aq lg duduk di kelas 1 SMA. Aq lg rentan2nya kena penyakit, cuz baru aja patah hati. Tiba2 di hadapanQ lewat sesosok makhluk yang sangat bersinar.. Dia bagaikan bintang yang muncul di siang hari. Sorot matanya membelah cakrawala, senyum lembutnya membelai hatiku.. Oh,sungguh sosok yg dapat menghangatkan jiwaku. Nah,mulai saat itulah aq terserang penyakit itu.
Tp kata dokter penyakit ini bahaya bgt.. Cuz katanya mudah menyerang siapa aja tapi gag ada obat penyembuhnya.. Ntu karena gen yg ada dalam Lactobasilove bersifat patogen.. Kata dokter lagi, satu2nya jalan mengobati penyakit ini adalah dg menikahi pangeran ganteng dan seluruh rakyat bahagia untuk selamanya! (Ntu mah cuma ada di negri dongeng!)
Tapi aq serius nee.. Sampe skg penyakit ni lum bisa ku sembuhin.. Entah kenapa cinta yg do'i tanamkan ke aq rasanya lengket bgt kayak perangko..
Siapa aja,, tolong aq donk!!

Oh Bintang

Setitik kasih kau percik
Oh bintang

Segenggam cinta kau siram
Oh bintang

Secangkir sayang kau ukir
Oh bintang

Tak kiranya bulan trus harap..
Untaian kasihmu yang tak pernah sirna
Hadir cintamu yang slalu ku tunggu
Tulus sayangmu yang telah tertimbun

Bintang,
Tak dengarkah engkau semua nyanyianku?

05 Januari 2009

Awal Guratan Baru

Lembaran tahun ku buka
Coba ku mulai guratan baru
Coba tuk lupakan bintangku
Namun ku tak sanggup..

Kau buatku cinta tak terhingga
Kau buatku luka menganga
Dan kini bulan terbelah dua
Teganya kau bintang kejora..

Ku tlah coba hidup kembali
Namun ku terlanjur hancur
Tak bisa ku satukan kepingan bulan
Hingga ku sadar, kau semakin jauh..