04 November 2010

esok bukan masa lalu

iya,aku memang salah
masihku meragu
akan kedatanganmu
bagiku ragamu semu
bagai mimpi nan sayu

aku terbutakan masa lalu
takutku terluka cibirmu
dan kau mulai sakit kan sikapku
aku salah
aku berdosa
aku hina

harus ku percaya
akan hadirmu di hatiku
harus ku mencoba
terima kau apa adanya
harus ku membuka
rasa yang dulu tak nampak
bahwa masa tlah berlalu
dan esok lah hari yang baru

30 Januari 2010

Lentera Redup



Aku adalah lentera redup
terombang ambing ditempa angin
kadang nyalaku membesar
kala tawa di sampingku
dan sering meredup
saat tawa mengerang hilang

Aku lentera redup terkurung
dalam kaca tabung yang hitam
oleh asap kelabu yang ku sulamkan
kelam namun nyaman
inilah bagiku rumah
bagi hatiku yang lemah

Aku makin meredup
kala minyak hidupku menyusut
dan tiada yang mengisi surut
kuning, jingga, merah
kecil, mengecil, hilang
menanti api kan mati
bersama derita di hati

23 Januari 2010

Gadis Kerudung Hitam

Gadis kerudung hitam
Tatap matanya begitu kelam
Terawang jauh langit malam
Harap datang cahaya temaram

Gadis kerudung hitam
Takut ulang hari nan suram
Saat pasir menjadi debu
Dan batu menjelma pilu

Gadis kerudung hitam
Di antara dua hati
Mundur selangkah kaki
Tak mau maju lagi

Gadis menatap kelam
Kerudung menjelma pilu
Hitam antara dua hati
Tak ingin melangkah lagi

21 Januari 2010

Sahabat

Dulu aku belajar
mencari seorang sahabat sejati
saat akhirnya aku jatuh hati
dan rasa ini menjadi duri
lubangi semua mimpi
bersama harapan yang pergi
selangkah demi selangkah
lalu berlari menepi
sahabat yang aku sayangi
kini tak nampak lagi

08 Januari 2010

Rindu dalam sepiku...

Di sini. Di kamar ini. Aku sendiri. Melihat pendar lampu yang meredup. Dan pintu yang tak pernah diketuk Dan tirai kelabu yang mulai usang. Jendela tua itu telah penuh debu. Sayup-sayup terdengar hembusan angin di sana. Menenangkan, tapi cukup membosankan. Sedikit menghapus kesunyian ini.

Kini hanya seorang yang ingin aku pikirkan. Dia...

Saat aku resah dan gelisah,dia datang dan beri ku nasehat. Dukungan dan semangat selalu ia tanamkan dalam hatiku. Aku rindu terlelap tenang dipangkuannya yang lembut. Lalu ia belai sayang keningku. Namun ia jauh disana. Tak bisa ku gapai tangannya yang hangat. Yang ia tepukkan lembut di pundakku kala ku rapuh. Yang dorong aku kala ku terpaku. Yang tuntun aku kala aku bingung. Yang ia ulurkan kala ku terjatuh.

Kenapa kau begitu jauh? Aku merasa sendiri disini. Di kamar yang sepi ini. Dingin tiada kehangatan. Remang bagai tak bercahaya kasih sayang. Tak ada senyum dan candamu yang semangatiku. Tak ada perhatianmu yang menjagaku.
Aku merasa sendiri di sini... Aku kesepian... Aku butuh engkau...
Ibu... Aku begitu merindukanmu...

07 Januari 2010

Aku Ingin Kembali...

Telah ku kirim ratusan harap,
Ku tempuh seribu jalan,
Kupanjat jutaan doa,
Agar kembali semangat di sisi..

Namun ku tersesat,
Tak tahu jalan tuk kembali,
Dan tak tahu kemana harus pergi,

Gelisah mulai meraba,
Aku ingin pulang,
Namun tak ingin ku mulai langkah,
Semua seakan terhenti,
Hanya ada rintihan kecil,
Dari bibirku yang kian membisu,

Tuhan..
Izinkan ku kembali,
Bersama semangat di hati,
Meski tampak tak mungkin,
Namun tak bisa ku pungkiri,
Masih ada harap di hati kecil ini....

05 Januari 2010

Kuingin Bintang...

Kuingin bintang,
Yang terangi malamku yang gelap,
Kuingin bintang,
Yang hangatkan dikala ku kedinginan,
Kuingin bintang,
Yang bimbingku sabar kedalam jalan-Mu,
Kuingin bintang,
Yang ulurkan tangannya kala ku kesusahan,
Kuingin bintang,
Yang berikan semangatnya kala ku terpuruk dalam jurang,
Kuingin bintang,
Yang sulamkan senyuman tiap ku kesusahan,
Kuingin bintang,
Yang bisa ku tanamkan kepercayaan,
Kuingin bintang,
Yang selalu setia temani hariku yang sepi,
Kuingin bintang,
Yang bisa kuajak berbagi,
Segala kasih sayang,
Tawa canda,
Suka duka,
Cerita...

Tuhan...
Kirimkan ku sepercik bintang,
Tuk obati lukaku yang dalam...