25 Maret 2009

Selamat Ulang Tahun Ibu....

25 Maret 2009,
Engkau terjaga pukul tiga,
Gemericik air basuh seluruh wudhu,
Dengan senyum hangatmu berjalan ke tempat sujud,
Kau bentangkan kain putih penuh renda,
Dilekatkan pada tubuhmu nan tegar,
Hadapkan seluruh pandang ke barat,

Allahuakbar..
Lembut kau lantunkan takbir,
Namun menggema di seluruh ruang,
Khusyu' kau terbangkan ayat-ayat-Nya,
Kau masih tersenyum Ibu,

Pukul tiga lebih lima kau bersujud,
Peluh air mata bercucuran,
Membasahi seluruh pipi putih nan sejuk,
Syukur dan haru kau rasakan,

Tiga lebih sepuluh,
Kau usap air mata bening itu,
Kau tarik nafas panjang,
Beban serasa kau luapkan bersama laju angin yang kau hembuskan,
Doa-doa kau panjatkan,
Dengan ikhlas dan sabar,

25 Maret kau berulang tahun,
Selalu kau ucap syukur pada Sang Pencipta,
Pukul tiga adalah saksi buta,
Sujud engkau tiap pagi pada Maha Kuasa,

Aku pun meneteskan haru air mata,
Wahai ibuku tercinta,
Tlah kau berikan semua padaku,
Cinta, kasih, doa,
Tanpa doamu,aku tak bisa menggapai seluruh angan,
Hanya sepenggal puisi tentangmu yang bisa ku persembahkan,
Wujud segala kagum sekaligus cinta,
Ku harap kau selalu ada,
Dalam setiap suka duka,

Selamat ulang tahun Ibuku tercinta.....

21 Maret 2009

Melangkah Pergi

Aku merasa muak. Muak untuk memikirkannya. Muak untuk selalu menantinya. Muak memendam perasaan di hati. Kadang hati juga merasa lelah selalu menunggu. Meski dulu hatiku sangat kebal untuk menunggu sang bintang. Kini dinding yang dahulu mengurung hatiku mulai runtuh. Dinding yang dahulu menjaga hati agar slalu setia. Dinding yang tebalnya melebihi tembok cina. Dinding yang terbuat dari bongkahan kepercayaan. Satu, dua, tiga, empat, hampir tak bersisa. Kini dinding itu masih ada, tapi rapuh. Ucap selamat tinggal akan hancurkan dinding itu. Hancur lebur...
Kadang kaki berat tuk melangkah. Melangkah pergi dari masa laluku. Meski berat, kini mulai ku tuntun. Langkahku yang dulu berat, kini berangsur ringan. Meski langkahku lambat, tapi ku mulai tinggalkan masa laluku. Melangkah menjauh. Meski air mata membanciri pipiku. Membanjiri seluruh hatiku. Membanjiri langit malam. Meluap bersama kesedihan. Terbang ke angkasa. Terbang bersama segala harapan.
Terbang membawa seluruh cinta.
Aku terdiam terpaku di malam kelabu. Kini tak ku miliki apapun. Segalanya tlah runtuh. Bukan ringan kudapat, namun penyesalan. Membebaniku hingga urat nadiku. Bukan sesal ku mencintaimu. Senang ku mengenalmu. Meski tak lama. Kau tlah bagikan segala nasehat. Kau berikan berjuta tawa. Kau hadiahkan lautan kasih. Bahkan harum mawar di pagi hari kau kalahkan dengan sapamu yang lembut.
Wahai bintang pangeran malam.. Terima kasih kau tlah ajarkanku bagaimana mengasihi seseorang..
Kini ku belajar, bahwa cinta memang bukan segalanya. Meski kita tak bisa hidup tanpa cinta.. Janganlah coba tinggalkan cinta bila hati belum berkata tinggalkan, dan tinggalkan cinta itu bila hati tlah berkata tinggalkan... Percayalah pada hati, karena pada dasarnya hati kita lebih cerdas daripada akal pikiran kita......

16 Maret 2009

Pagi Sawah Tua Tani

Surya merangkak beradu biru
Ikuti putih lirih awan tertatih
Tangis malam terhapus gugus
Sunyi angin berhembus dingin
Pipit berdecit antara semak retak
Menggertak katak seruak sunyi
Sungguh muncul hari dari kiri

Alir air mendesir lahan getir
Sang dewi lambaikan tangan gemulai
Jagung melambung sumbangkan bulir
Harta terpendam paksa keluar
Tarian sawah membuai

Tua tani tiba menuntun nyawa
Duduklah matang di sudut-sudut
Hisap ia emas hijau kota bersenyum
Nyawa tumbuk batu hitam legam
Senyum santun tak hirau sungut semut
Kaki-kaki maya saksi buta
Hidup keriput menyambut kusut

09 Maret 2009

Cuplikan Lagu yang Membangunkanku

Lagu yang sangat aku cintai...



Lyrics

Dag dig dug di tengah malam..

Sabtu 7 maret 2009, hari itu aku bangun pukul 00.30.. Waker hpQ berdering diantara kesunyian, dingin, hanya hembusan angin malam kecil yang melewati ventilasi kamarku, temani aku. Ia mengusap keningku. Lembut namun menusuk.
Perlahan ku buka kelopak mataku. Bongkahan sinar putih mulai berusaha masuk menjejali pupil mataku. Kedip-kedip kelopak mataku mulai berusaha membangunkan mata sayupku. Hingga akhirnya separuh bola mataku mulai berakomodasi maksimum. Jarum jam teman hidupku telah bangun terlebih dahulu. Tak mau ia lewatkan saat-saat bersejarah dalam hidupku. Suara jarum jam yang berwarna merah bergerak dengan tempo yang sama. Cik cik cik cik cik... Berikan semangat pada sanubariku.
Alarm HPku masih berdering. Suara Jason Mraz yang menyanyikan lagu I'M YOURS menari-nari di atas gendang telingaku.. Tepat saat syair "Before the cool done run out, I'll be giving it my bestest...,,.." Aku langsung terjaga. Kusibakkan selimut hijau biruku. Ku raih HP hitamku. Masih memancarkan sinarnya. Langsung ku tekan tombol penunjuk -off-. Hilanglah suara Jasonku..
Mulai ku jelajahi dunia maya untuk mencari kepastian. Lewat Opera Mini lah aku tau hasilnya. Hasil test-ku minggu lalu. Test menuju perguruan tinggi..
Mulai ku tulis alamat web dalam OM-ku. um."xxx".ac.id.
Loading... Lama sekali.. Jantungku berdegub sangat kencang. Serasa mau copot. 25kb, 35kb, 80kb, 120kb... Mulailah muncul halaman yang ku tunggu..
Lalu ku klik pada pengumuman hasil test...kembali loading,namun sekarang tak begitu lama. Di halaman ini aku harus mengisikan no.test-ku. Aku terdiam. Aku lupa. Tapi untung aku masih menyimpan kartu testku. Ku masukkan.. 3910100xxx.. Seperti nomor undian saja..
Ku lanjutkan. Klik lagi -lanjutkan- dan kembali loading. Kali ini tak tanggung-tanggung. Hampir 3 menit ku tunggu. Aku tak berani menghentikan lajunya. Dig dag dug dag dig... Takut.. Ku lantunkan takbir.. Allahuakbar!
Mulai tampak halaman yang ku tunggu, nampaklah hasilnya..
No peserta: 39101xxxxx
Nama: Dian Kurniasari
Jurusan: Ilmu Komunikasi
Fakultas: Isipol
Selamat! Anda telah lolos test tertulis........
ALHAMDULILLAH...
Ya Allah.. Engkau sungguh Maha Besar.. Langsung ku bersujud di hadapan-Nya.. Ya Allah, terima kasih telah kau berikan kesempatan padaku.
Aku berjanji akan berusaha keras agar lulus test wawancara..
Doakan aku teman-teman.....

06 Maret 2009

Bintangku? Sungguh kau inspirasiku...

Sesaat ku coba lupakan bayangmu.. Hampa rasa hati ini. Tiada cahaya kecil penerang jiwa. Tiada bisik kecil kata cinta. Tangis sendu teman malam buta. Berat ku cabut akar-akar yang telah kau tanam. Taukah kau? Ku cabut satu akar, bagai tertusuk jutaan duri di hati.

Kini hatiku kosong. Tak berisi. Akar-akar itu telah terbang. Terbang bersama tetes air mata di pipi. Kini hanya ada goresan luka. Begitu dalam. Sedalam laut atlantik.

Namun mengapa? Tanganku berhenti goreskan kata-kata. Ku tak lagi bisa nyanyikan suara hatiku. Karena kosong. Karena hampa. Ku tak lagi punya inspirasi.

Mungkin masih ada butir kecil biji cinta di hati ini. Biji cinta yang kau tinggalkan.. Namun ku yakin, ia tak kan tumbuh, sampai sang bintang kejora menyiramnya.

02 Maret 2009

Motifasi Baru

Kemaren,, tepatnya minggu lalu tapi lupa hari apa ya? Ceritanya aq curhat ama temenku..
Biasa, curhat tentang someone.. Aku bilang kalo aku tuh dah capek banget nungguin "si dia", ya abisnya ga ada harapan juga. Jadi aku dah so tired to wait him anymore deh pokoknya..!
Awalnya temenku kliatan antusias banget ndengerin critaku, eh tp lama klamaan matanya mulai sayup2 kayak bohlam 5 watt gitu deh! Payah payah..
Akhirnya, karena aku juga dah ga tega ama temenku itu, akhirnya aku langsung minta solusinya aja deh!
Aku kira dia mau jawab dengan lembut dan penuh kebijaksanaan, eh, tp, DhUAg! Dipukulnya meja, temenku langsung melototiku, terus ketawa keras banget. Aku yang ngeliat malah illfeel sendiri + kaget sekaget kagetnya kaget.. Trus, disela-sela ketawa2nya (masih ketawa) di bilang, kata-kata yang kini memotifasiku. "Mending kamu untuk sementara lupain dia dulu, hahaha, kan kamu juga mesti belajar, hahaha, mau ujian kan, hahaha, toh kalo jodoh juga ga mungkin kemana-mana.. Hahaha!"
Masih kaget n keheranan, aku coba tela'an kata2 temenku tadi.. Aku pikir kata-kata temenku tadi ada benernya juga. Aku kan dah mau ujian, ngapain juga mikir hal gituan? Mending juga mikir "Mas Tri"! Alias "mas Trigonometri"! Haha! Kalo ga ama "mas Integral", "kak Pertidaksamaan kuadrat", "kak Limit fungsi", ato malah "mas Einstein" ama "mas Faraday".. Waduh.. Banyak banget tuh gebetanku..
Dan mungkin sekarang, aku lagi mulai lupain "si dia".. Meski susah banget, tapi aku cobain terus! Kata temenku yang rada stresss (ngapain aku tanya ke dia ya??), cara nglupain seseorang tuh dengan nabrakin kepala ke tembok yang dari baja,, tambah lupa lagi kalo jatoh dari tebing yang tingginya se-tugu monas.. Thanks banget dah ngasih saran, meskipun sarannya ngejerumusin aku ke lembah kenistaan. Akhirnya ku urungkan niat buat ngelakuin itu, hehe,, masih inget akherat gitu loh..!!
Sampai detik ini, aku hampir ga bisa sedetikpun melepaskan dia dari hatiku (owh so sad...). Ya udah deh.. Let it flow aja lah! Toh semua udah di garis-in semua ama Yang Maha Pengasih.. ;-) bener ga?? Hehe,,